Kamis, 24 November 2016

ilmu sosial dasar2

Nama : Rizky Hari Triawan

Universitas GunadarmaDosen : Ahmad nasher


.1 Pengertian dan Tujuan Ilmu Sosial Dasar
lmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
• Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga is tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
TUJUAN
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d. memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

2.Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Materi ISD terdiri dari masalah-masalah social dengan demikian bahan mata pelajaran ISD dapat dibedakan atas 3 golongan :

1. Kenyataan social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.

2. Konsep / pengertian tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS.

3.Masalah-masalah social yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-keyataan social yang antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan


3 KESIMPULAN
Karena begitu pentingnya ilmu sosial maka seluruh calon pendidik dan para pendidik diharapkan mampu berdisplin dan berkomunikasi dimanapun berada.

ilmu sosial dasar

ILMU SOSIAL DASAR

Nama : Rizky Hari Triawan

Universitas Gunadarma
Dosen : Ahmad nasher

Latar belakang dan ruang lingkup ilmu sosial dasar
ilmu-ilmu sosial
Telah kita ketahui semua sumber ilmu pengetahuan adalah philosophia (filsafat). Baik ilmu-ilmu alam mupun ilmu-ilmu social, biladi lihat dari perkembangannya, bermula dari ilmu filsafat, dari filsafat itu kemudian lahirlah tiga cabang ilmu pengitahuan :
  1. Natural sciences (ilmu-ilmu alamiyah), yang meliputi : fisika, kimia, astronomi, biologi, botani dan lain-lain.
  2. Social sciences (ilmu-ilmu sosial), sosiologi,ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi dan lain-lain.
  3. Humanitas,(ilmu-ilmu budaya) meliputi: bahasa, agama, kesusastraan, kesenian, da lain-lain.
  4. 2.     ilmu social dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program peljaran baru yang dikembangkan di perguruan tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan relisasi perkembangan ide dan pembaruan system pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) ini dipergunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Melalui penelaan dan pendalaman Subject-oriented.tersebut, proses pendalaman bidang- bidang ilmu menuju spesialisasi keahlian telah berlangsung. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu sosial dasar (ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsipil sepanjang menyangkut konsep dasar atau pengetahuan dasar ilmu-ilmu sosial. Perbedaan itu terjadi pada pendekatan bidang studinya saja. Ilmu-ilmu sosial dasar bersumber pada konsep dasr ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi. ISD dipergunakan mencari pemecahan masalah kemasyarakat melalui pendekatan interdisipliner maupun multidisipliner ilmu-ilmu sosial. Di pihak lain, pengantar-pengantar ilmu-ilmu sosial disajikan secara teoritis, yang menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematisasinya.
Latar belakang Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai sejak terjadinya kritik-kritik yang ditunjukkan pada system pendidikan di perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan, terutama sarjana pendidikan sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap system pendidikan yang tengah berlangsung saat itu berbau colonial. Selain itu, masih merupakan warisan pendidiakn pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, untuk menghasilkan tenaga terampil tukang-tukang yang mengisi birokrasi mereka dibidang adminstrasi, pedagang, tehnik dan keahlian lain mengeksploitasi kekayaan Negara. Padahal tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademik dan professional.
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Berpangkal pada tujuan di atas, ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menetukkan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial dasar, yaitu :
a.   ada berbagai aspek pada kenyataan yang merupakan suatu masalah sosial. Biasanya, masalah sosial dapat ditangggapi dengan pendekataan yang berbeda-beda oleh bidang- bidang pengetahuna keahlian yang berbeda-beda pula, baik sebagai pendekatan tersendiri, mapupun gabungan (antar bidang).
b.   Adanya berbagai golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi memilki banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaaan dalam pola-pola pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat itu.
Masalah sosial yang dihadapi oleh setiap masyarakat manusia tidaklah sama antara yang satu satu dan yang lainnya. Hal itu disebabakan perbedaan tinkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya, serta keadaan lingkungan alamnya tempat masyarakat itu hidup, masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah social, moral, politik, ekonomi, agama ataupun masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dari masalah lainnya adalah masalah sosial selalu berkaitan dengan nilai-nilai moral dan pranata sosial, serta selalu berkaitan dengan hubungan manusia dan dengan konteks-konteks normatif tempat hubungan manusia terwujud.
Dengan demikian, suatu masalah sosial ini terutama di tekankan pada adanya kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan sosial waraga masyarakat yang bersangkutan. Kondisi atau keadaan sosial tertentu sebenarnya merupakan hasil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasmaninnya, kebutuhan-kebutuhan sosial dan kebutuhan-kebutuhan kejiwaan. Dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan sebagai model petunjuk dalam menggunakan lingkungan alam dan sosial masyarakat.
Masalah-masalah sosial dan kajian dalam ilmu sosial dasar
Dalam kata masalah itu sendiri memiliki suatu definisi yaitu suatu soal yang harus diselesaikan,dalam masalah sosial  diartikan bahwa masalah sosial yang terjadi di masyarakat dapat berdampak ke sebagian mayarkat dan di situasi dan kondisi seperti itu dapat diatasi dengan kebersamaan
Contoh-contoh masalah sosial yang ada dimasyarkat khusunya di Indonesia.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah dimana ketidak mampuan dalam mencapai sesuatu yg diharapkan.dalam kemiskinan itu sendiri mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi sperti; tingkat pendidikan dan pekerjan yang semakin sedikit, dalam pekerjaan itu sendiri  sekarang mempunyai standar untuk diterima sebagai karyawan  dan adanya kontrak pegawai.
Pendidikan
Di Indonesia dengan pendidikan yang kurang merata banyak sekali anak yang berhenti sekolah bahkan ada yg belum pernah mengenyam pendidikan, sedangkan pendidikan sangat berarti bagi kelanjutan hidup. Pemerintah memberikan anggaran dana untuk sekolah namun dalam beberapa fakta masih banyak anak yg beum bisa mengenyam pendidikan
Kejahatan
Indonesia dalam presenatse kejahatan cukup tinggi  apalai di kota-kota besar, kejahatan ini biasanya bermotifkan ekonomi, kejahatan itu sendiri memiliki pelaku yang dari orang yg tidak terpelajar dan terpelajar.
Penganguran
Pengangguran adalah  ketidak mampuan bersaing dalam dunia kerja, dan ini menjadi masalah serius untuk di beberapa negara berkembang. Biasanya penganguran bertambah tapi tempat kerja tetap bahkan berkurang, dan penduduk yang dari desa memadati ibu kota berharap mendapat kerja yang layak.
Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran” . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.
Definisi-definisi beberapa istilah umum dalam Ilmu Sosial Dasar
a)      Paradigma
Kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai realita dan akhirnya menentukan bagaimana sesorang menanggapi realita tersebut.
Contoh: Fanatisme akan sebuah kelompok
b)     Teori
Sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu seseorang untuk memahanmi sebuah fenomena.
Contoh: Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
c)      Konsep
Merupakan penyusun utama dalam pembentukkan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.
Contoh:Konsep UUD yang bertahan sampai saat ini.
d)    Prinsip
Kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir dan bertindak.
Contoh:Prinsip ekonomi dorongan atau alasan seseorang melakukan tindakan ekonomi dengan tujuan mendapatkan sesuatu
e)      Fakta
Suatu informasi yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi,Fakta selalu disertai dengan bukti yang mendukung kebenarannya.
Contoh:Fakta bahwa Aldof Hitler adalah pemimpin NAZI
f)       Hipotesis
Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Contoh:Hipotesis sering sekali digunakan pada saat melakukan penelitian Ilmiah yang memuat dugaan-dugaan yang kita sangka pada sebuah penelitian.
g)      Postulat
Pernyataan yang disepakati benar tanpa perlu adanya pembuktian kebenaran.
Contoh:Manusia sebagai makhluk sangat membutuhkan oxygen
h)     Persepsi
Sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Contoh:Persepsi manusia mengenai surga dan neraka
i)        Sistem
  1. Suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi
  2. Kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak
Contoh:Negara merupakan sebuah sistem yang harus memiliki sekurang-kurangnya 3 komponen utama,yaitu: pemerintah yang berdaulat,wilayah yang dikuasai serta penduduk yang mendiami wilayahtersebut.
j)        Ratifikasi
Ratifikasi adalah proses adopsi perjanjian internasional, atau konstitusi atau dokumen yang bersifat nasional lainnya (seperti amandemen terhadap konstitusi) melalui persetujuan dari tiap entitas kecil di dalam bagiannya.
Contoh:Ratifikasi Indonesia mengenai statuta Roma yang memuat dasar-dasar hukum internasional.


narasumber: https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/ilmu-sosial-dasar/

kesimpulan : ISD sangat penting di pelajari, terutama mahasiswa diharapkan mendapat bekal, dimana dapat lebih dekat dengan lingkungannya, dan memahami masalah-masalah yang terjadi dilingkungan, dan mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan ilmu sosial yang mereka dapat. Dalam hal ini interaksi sosial juga dibutuhkan untuk mempermudah pendekatan dengan lingkungan.interaksi yang baik akan menghasilkan hubungan sosial yang baik juga, dan untuk masalah sosial berkaitan dengan ISD karena ISD sebagai bekal pembelajaran untuk menyelesaikan masalah sosial, dan menghasilkan seseorang yang memiliki kepribadian yang baik dan berwawasan luas tentang sosial . Masalah-masalah sosial harus cepat diselesaikan, sedikitnya mengurangi masalah-masalah tersebut. Dengan adanya tugas ini saya dapat mengetahui apa itu ISD.

Selasa, 22 November 2016

pelapisan sosial

Nama : Rizky Hari Triawan

Universitas Gunadarma
Dosen : Ahmad nasher

PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman. Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith membagi masyarakat ke dalam tiga kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dari keuntungan perdagangan. Sedangkan Thorstein Veblen membagi masyarakat ke dalam dua golongan yang pekerja, berjuang untuk mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.
Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun biak secara perorangan maupun kelompok, setiap orang akan mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000)
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokinbahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosialP.J. Boumanmenggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
PERBEDAAN SYSTEM PELAPISAN DALAM MASYARAKAT
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social.
Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:
  1. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
  2. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan.
Ada beberapa pendapat menurut para ahli mengenai strafukasi sosial diantaranya menurut Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”.
Masyarakat yang berstatifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapiasan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.
Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
  1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
  2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
  3. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
  4. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
  5. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
  6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum
    Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.
TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
  • ukuran kekayaan
  • ukuran kekuasaan
  • ukuran kehormatan
  • ukuran ilmu pengetahuan
KESAMAAN DERAJAT DAN PERSAMAAN HAK
Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status, strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat;
1. Sistem pelapisan masyarakat tertutup diantaranya, Kasta Brahmana (pendeta), Kasta Ksatria (golongan bangsawan), Kasta Waisya (golongan pedagang), Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki kasta).
2. Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
Kesamaan derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang terjadi dalam bermasyarakat. Oleh sebabitu munculah lapisan-lapisan yang dapat menyatukan hal yang awalnya berbeda kemudian menjadi satu, hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang 1945 tentang hak asasi manusia.
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
  1. Pasal 27
    ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
    ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
  2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
  3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
  4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.
ELITE DAN MASSA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitenya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitif. Di dalam suatu lapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci ataumereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan. mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi.Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini
Didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya dalam meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan dating. Golongan minoritas yang berada pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa adan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite. Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara yang bernilai sosial.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
  1. Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
  2. Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
  3. Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
  4. Ciri-Ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.
Ada dua kecenderungan untuk menetukan kelompok elite di dalam masyarakat yaitu; menitik beratakan pada fungsi sosial dan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral.
Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak tentu.
Istilah “massa” dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku misal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Ciri-ciri massa adalah :
  1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers
  2. Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
  3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian , kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang dengan yang lainya.
Kesamaan derajat terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegani di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga dari mereka yang ingin sama dengan apa yang orang lain rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.
Pelapisan sosial bisa dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti pelapisan sosial tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bisa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
  • Ukuran kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
  • Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
  • Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepadamasyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
  • Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Jenis Terjadinya Pelapisan Sosial
– Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang – orang yang ingin menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan sacara alamiah dengan sendirinya ( seperti takdir atau nasib ).Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
– Terjadi secara disengaja
Sistem pelapisan ini memiliki tujuan khusus karena dibuat dengan unsur kesengajaan. Biasanya ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.

Narasumber: https://strafaelyudistira.wordpress.com/2012/11/21/pelapisan-sosial/

Kesimpulan
Pelapisan social adalah perbedaan dalam masyarakat yang masuk ke dalam susunan bertinkat atau seperti kasta.
Faktor-faktor yang membentuk Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial) adalah Kekayaan, Kekuasaan atau Kewenangan, Kehormatan, dan Ilmu Pengetahuan.
Sifat stratifikasi social tertutup yaitu membatasi perpindahan lapisan social seseorang. Sedangkan stratifikasi social tertutup memungkinkan seseorang berpindah lapisan sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Kesamaan derajat adalah kesamaan diri sendiri kepada orang lain dan masyarakat, yang dinyatakan sebagai Hak Aasi Manusia.
Elite adalah golongan teratas atau menempati puncak struktur social yang terpenting dan mepunyai keunggulan dalam pencapaian di bidang mereka.
Massa adalah pengelompokan menyerupai keramaian yang berasal dari segala tingkatan social dan berbagai lapisan masyarakat

Kamis, 17 November 2016

Apa Itu Arti 86 Dalam Kepolisian

Apa Itu Arti 86 Dalam Kepolisian


Saat menggunakan handy talky polisi sering mengucapkan kata 86. Dari situlah muncul pertanyaan apa itu 86. Karena penasaran maka saya cari tahu dari berbagai sumber. Setelah menemukan barulah saya tahu apa itu kode 86, berikut penjelasannya.


Dalam kepolisian arti dari 86 adalah sudah "diterima" atau sudah "dimengerti". Sandi ini harus sudah dipahami oleh setiap anggota kepolisian. Sandi 86 biasanya digunakan oleh kepolisian saat berkomunikasi menggunakan handy talky. 

Namun, makin lama istilah 86 makin berkembang, dalam bahasa plesetanya yaitu saling mengerti atau saling membantu. Tahukah anda bahwa hal itu berkonotasi negatif. Saling mengerti maksudnya yaitu, karena penanganan oleh seorang oknum anggota polisi hendaknya dihargai dengan sebuah ''penghargaan'', dalam bentuk ''kemudahan'' pelayanan atau pemberian sejumlah uang untuk melancarkan penanganan kasus. Sedangkan untuk istilah lainnya yaitu ATK (Alat Tulis Kantor) maksudnya yaitu sekedar pemberian dari masyarakat yang meminta pelayanan hukum oleh oknum polisi untuk melancarkan proses penyidikan, laporan atau yang lainnya.

Nah..begitulah penjelasan angka 86 yang biasa digunakan oleh kepolisian saat turun kelapangan dalam mengamankan dan menertibkan masyarakat termasuk penyalahgunaanya. Semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kode 86 dalam kepolisian. Jika sobat ingin melihat langsung video dari 86 bisa menonton acara NetTv atau bisa juga lihat langsung dari youtube. Saya juga sering menontonya lewat youtube bahkan tidak bosan - bosanya. Salut saya dengan kepolisian Indonesia yang bertugas untuk mengamankan rakyat dan memberantas kejahatan. 
Sehingga akan berkurangnya kejahatan di negeri ini.


narasumber: http://gividia.blogspot.co.id/2014/12/apa-itu-arti-86-dalam-kepolisian.html

Lirik Lagu Ruri Repvblik ft Cynthia Ivana - Pesan Dari Hati

Lirik Lagu Ruri Repvblik ft Cynthia Ivana - Pesan Dari Hati


Tatapan mata itu Terasa begitu dalam
Seakan akan menyentuh jantung hatiku
Apakah ini suatu isyarat
Sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan rasa cinta engkau pendam

Biarkan hati bicara
Katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita

Biar hati yang berjanji
Dia tak mungkin bisa berdusta
Tentang rasa cinta kita
Tulus dari hati

Senyuman di bibirmu
Selalu tersimpan di hati
Seakan akan menyentuh mesra jiwaku
Apakah ini suatu isyarat
Sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan rasa cinta engkau pendam

Biarkan hati bicara
Katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita

Biar hati yang berjanji
Dia tak mungkin bisa berdusta
Tentang rasa cinta kita
Tulus dari hati

Biarkan hati bicara
Katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita

Biar hati yang berjanji
Dia tak mungkin bisa berdusta
Tentang rasa cinta kita
Tulus dari hati

Cinta kita selalu jadi milik kita berdua
Untuk selamanya

Biarkan hati bicara
Katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita

Biar hati yang berjanji
Dia tak mungkin bisa berdusta
Tentang rasa cinta kita
Tulus dari hati 

narasumber: http://lirikanlaguku.blogspot.co.id/2016/06/lirik-lagu-ruri-repvblik-ft-cynthia.html?m=1

BALAP LIAR INDONESIA

BALAP LIAR INDONESIA

Balap Liar adalah Kegiatan beradu cepat menggunakan sepeda motor ataupun mobil yang biasanya dilakukan dimalam hari sampai menjelang pagi di jalan raya / umum. Balap liar sendiri dilakukan diluar perlombaan resmi seperti drag bike atau yang lainnya. Balap liar ini menjadi ajang mencari gengsi diantara remaja , ajang beradu cepat ini juga sebagai wadah perjudian dimana setiap dilakukan balapan selalu ada uang taruhannya dari ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah.

1. Latar Belakang Balap Liar
Pada jaman sekarang,di era globalisasi, banyak hal yang berubah. Pergaulan remaja adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari globalisasi.Pergaulan remaja sudah tidak ada batasnya. Banyak remaja yang memelakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya dan orang lain.
Menanggapi tentang semakin maraknya Balapan Liar di Kota akhir-akhir ini yang menjadi miris kita sebagai masyarakat mendengarnya, anak-anak muda yang seharusnya melakukan hal-hal yang positif untuk mengisi waktu luang mereka, apalagi balapan yangmereka dilakukan pada tengah malam yang seharusnya mereka menyiapkan diri belajar untuk esok harinya. Yang terjadi keesokan harinya mereka menjadi sering menjadi malas untuk berangkat kesekolah kerena mengantuk.
Kemudian yang terjadi orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena anak-anak yang sering bolos sekolah. Hal ini akan berdampak tidak baik untuk hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka anak-anak akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya narkoba dan yang lainnya yang akan membuat anak semakin jauh menyimpang dari kehidupan yang lebih baik bagi masa depannya.
Kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.


2. Dampak Balap Liar 
 
       Dampak Positif :
1.     Pembalap akan mendapatkan imbalan;
2.     Pembalap akan merasa bangga;
3.     Tercipta rasa solidaritas antar pembalap;
4.     Dampak edukasi terjadi ketika pembalap mahir mengotak atik motornya;
5.     Dampak kretifitas juga terjadi pada pembalap ketika menghias motornya;
6.  Secara emosional para pembalap liar akan memiliki semangat yang tinggi, pantang menyerah, dll.
Dampak Negatif :
1.       Berdampak mengganggu kelancaran jalan raya;
2.       Mengganggu Ketentraman masyarakat sekitar akibat suara kenalpot;
3.       Merugikan orang tua dan Membuat orang tua khawatir;
4.       Dapat memicu terjadinya tawuran antar geng motor;
5.       Sering terjadinya pelanggaran norma;
6.       Memicu terjadinya taruhan dan perjudian;
7.       Menyumbang angka kecelakaan lalu lintas;
8.       Dampak terberat adalah kehilangan nyawa; dll.
3. Faktor-faktor pendorong terjadinya balap liar 

       Banyak faktor yang mendorong terjadinya balap liar yaitu
1.       Ketiadaan  fasilitas sirkuit untuk balapan
Ketiadaan fasilitas sirkuit untuk balapan membuat pencinta otomotif ini memilih jalan raya umum sebagai gantinya, jikapun tersedia, biasanya harus melalui proses yang panjang.
2.       Gengsi dan Nama besar
Selain itu ternyata balap liar juga merupakan ajang adu gengsi dan pertaruhan nama besar
3.       Uang taruhan
Kemudian uang taruhan juga menjadi faktor yang membuat balap liar menjadi suatu hobi
4.       Kesenangan dan memacu adrenalin
Bagi pelaku pebalap liar mengemukakan mereka mendapatkan kesenangan dari sensasi balap liar, ada rasa yang luar biasa yang tak dapat digambarkan ketika usai balapan, ujar mereka.
5.       Keluarga dan lingkungan
Kurangnya perhatian orang tua, terjadi masalah dalam keluarga, atau ketika terlalu berlebihannya perhatian orang tua kepada anak, dan sebagainya, juga dapat menjadi faktor pendorang anak melakukan aktivitas aktivitas negative seperti balap liar. Selain itu pengaruh atau ajakan teman juga dapat menjadi faktor.