NAMA: Rizky Hari Triawan
KELAS: 2ic07
NPM : 26416604
PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA
Pencemaran air yang terjadi saat ini, khususnya sungai dan kali banyak
disebabkan oleh limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga, yaitu seperti
orang-orang yang tinggal di dekat sungai atau kali yang memanfaatkan air sungai
atau kali dalam melakukan aktivitas sehari-hari mereka, seperti mencuci baju,
mandi ataupun orang yang membuang sampah-sampah rumah tangga mereka sembarangan
di kali ataupun sungai.
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga ini merupakan suatu permasalahan yang
sudah lama terjadi dan sampai kini masih belum dapat ditemukan solusi yang
tepat untuk menuntaskannya, pada saat ini permasalahan mengenai pencemaran air
yang diakibatkan oleh limbah rumah tangga masih dianggap suatu hal yang biasa
saja, padahal air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup dan merupakan
sumber daya yang harus dijaga dan dilestarikan. Pencemaran air ini dapat
memberikan dampak negatif, seperti yang sudah terjadi saat ini yaitu
kurangnya air bersih, makhluk hidup yang habitatnya di air atau laut banyak
yang mati karena habitatnya rusak oleh limbah rumah tangga tersebut, dan masih
banyak lagi. Oleh karena itu, peneliti memiliki keinginan untuk membahas
mengenai pencemaran air akibat limbah rumah tangga.
1.Pencemaran Air
Pencemaran air adalah perubahan
keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan turunnya kualitas air
sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukan atau kegunaannya.
Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.
2. Pencemaran Air akibat
Limbah Rumah Tangga
Menurut
dirjen pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, sumber utama pencemar
air sungai di idonesia adalah limbah domestic atau rumah tangga. Limbah rumah
tangga mengadung limbah domestic seperti sampah organic, anorganik dan
detergen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh bakteri,
seperti buah-buahan sayuran, dan daun-daunan. Sampah anorganik adalah sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri, seperti kertas, plastic, gelas,
kain, kayu, logam, kulit, karet, dan lain-lain. Sampah atau limbah detergen
adalah limbah yang paling beresiko memberikan dampak pencemaran air.
3. Dampak Pencemaran Air
akibat Limbah Rumah Tangga
Pencemaran
air akibat limbah rumah tangga memberikan banyak dampak negatif. Berikut
beberapa dampak negatif tesebut:
1. Detergen
sangat sulit diuraikan oleh bakteri, sehingga akan tetap aktif dalam jangka
waktu yang lama di dalam air, pada akhirnya mencemari air dan meracuni
organisme air.
2. Penggunaan
detergen sacara besar-besaran yang meningkatkan senyawa fosfat pada air
sungai yang merangsang pertumbuhan ganggan dan eceng gondok.
3. Proses
fotosintesis yang terhambat akibat pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang
tidak terkendali.
4. Tumbuhan air
yang mati mengakibatkan pembusukan tumbuhan tersebut akan menghabiskan
persediaan oksigen.
5.
Proses
fotosintesis yang terhambat akibat tumpukan sampah anorganik
6.
Pengendapan
dan pendangkalan akibat material pembusukan tumbuhan.
7.
Berkurangnya
jumlah oksigen terlarut dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan
bakteri untuk melakukan pembusukan sampah
4. Solusi Limbah Rumah Tangga
Hal yang paling mendasar dalam menangani
limbah rumah tangga ini adalah perlunya ditanamkan kesadaran dari masyarakat
untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan berlaku bijak dengan limbah
rumah tangga yang dihasilkan mereka. Selain itu perlu diterapkan pengelolaan
sampah yang baik, perubahaan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, tidak
membuang sampah sembarangan khususnya sungai, kali, ataupun danau dan melakukan
3R ( Reuse, Reduce, dan Recycle).
5. Kesimpulan
Limbah rumah tangga
merupakan sumber utama pencemaran air. Pencemaran air akibat limbah rumah
tangga ini sangat memberikan dampak yang negatif seperti banyaknya organisme
air yang keracunan akibat limbah detergen, terhambatnya proses fotosintesis,
berkurangnya kandungan oksigen dalam air. Dalam menangani limbah rumah tangga
ini diperlukan kesadaran masyarakat dan tindakan bersama seperti pengelolaan
sampah yang baik, perubahan pola pikir dan gaya hidup, 3R (Reuse, Reduce,
dan Recycle) dan masih banyak lagi.